Sore ini dia duduk meringkuk di sudut dapur tua, menangis tersedu-sedu karena terbayang kejadian 15 menit yang lalu. Dia membetak sang ibu, hanya karena masalah sepele. Disini pasti dia yang di cap sebagai anak durhaka, karena dalam aturan agama islam seorang anak berdosa besar bila melawan orang tua. Terutama ibu, tidak ada alasan apapun.
Dan dia memahami itu...
Disini aku mencoba menyambangi memori masa kecil dia,
Terlihat seorang anak kecil berusia 5 tahun sedang berlari-lari, sepertinya perayaan hari raya idul fitri. Dia seorang anak berusia 5 tahun, yang terlihat sangat aktif. Menolak untuk mandi pagi, di sana ada seorang wanita yang terlihat masih sangat muda tanpa kerutan di wajah nya. Dia mengajak wanita muda yang dia panggilan ibu itu bercanda bersama nya. Wanita itu terlihat kesal karena hari sudah menjelang siang, tapi persiapan belum juga selesai. Terdengar bentakan dari mulut si ibu,
DIA, KALO KAMU MASIH MAIN-MAIN IBU PUKUL NANTI...
Dia anak kecil berusia 5 tahun yang sudah sangat terbiasa dengan bentakan tidak menggubris bentakan si ibu.
Aku melihat ibu itu beranjak dari tempat nya sambil membawa gayung
Dan plaaaakkk.... terdengar keras gayung beradu dengan tulang ekor dia. Terdengar jeritan keras dan tangisan.
Terlihat darah mengalir dari luka bekas pukulan itu.
Ibu berlalu tanpa memperdulikan dia...
Dia menangis terisak-isak, beruntung ada seorang wanita yang jauh lebih tua dari si ibu berlari menghampiri si dia dan memeluknya.
Wanita tua itu berkata
" Sudah diam... nanti uwak obati. makanya klo ibu suruh mandi itu nurut "
Sambil mengobati luka di punggung dia.
Ada banyak kantong-kantong memori di sana, aku tidak berani lagi untuk membuka nya.
Setelah itu apakah dia kecil dendam ? Tidak sama sekali, dia tetap menyayangi ibu nya. Memeluk, merengek, dan bertingkah seperti biasa. Tapi ternyata ingatan ini tersimpan rapi selama puluhan tahun dalam memori nya 😢
Dia di didik dengan pola asuh keras cubitan, pukulan, makian, bentakan sering sekali dia dapat kan. Hanya karena di rasa dia terlalu nakal untuk anak-anak seusia dia (anak usia 5 tahun)
Semakin keras ibu mendidik dia, semakin keras juga hati dan jiwa nya terbentuk.
Ayah ? Kemana sosok ayah disini ?
Ayah dia ada tapi seperti tiada, dia jarang sekali bertemu sang ayah.
Tidak ada cerita indah di dalam memori dia dengan sang ayah, aku tertarik pada sepenggal memori ini. aku melihat ada satu waktu dia bermain dengan sang adik.
Adik dia baru belajar berdiri, disana terlihat mereka saling kejar-kejaran.
Terlihat manis sekali, tapi...
Gubrak... terdengar tangisan adik dia. Semua orang dirumah itu berlarian ke ruang tamu. Terlihat adik dia terguling di samping meja kaca, darah mengalir dari pipi sebelah kanannya. Pipi nya robek, terdengar salah seorang berteriak.
Ayah dia seketika memandang dia penuh amarah, dia yang takut saat itu mundur berlahan mendekati pintu keluar. Dan berlari sekencang-kencangnya.
Apa yang ayah dia lakukan pada saat itu ?
Ayah dia mengejar dan mengumpat sambil memegang sebuah sepatu dan melemparkan ke dia.
Ternyata dia tumbuh dengan menyimpan memori-memori itu, waktu terus berjalan hingga dia tumbuh menjadi gadis dewasa.
Tapi dia tidak melangkah maju, dia tumbuh dengan langkah mundur.
Apa yang orang tua harapkan dari anak-anaknya?
🌽Orang tua mengharapkan anak nya tidak menjadi anak pembangkang, tapi mereka dengan mudah membentak, mencaci, berkata kasar kepada sang anak
🌽Orang tua mengharap sang anak untuk menjadi orang jujur, tapi orang tua selalu menekan anak jika ia melakukan satu kesalahan yang membuat anak menjadi takut untuk jujur dan akhirnya menjadi pembohong.
🌽Orang tua mengharapkan anak untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan, tapi apakah setelah memaki, membentak, menyubit, menampar kalian meminta maaf ke pada anak kalian ?
🌽Orang tua mengharapkan anak yang selalu menuruti apa yang kalian minta, tapi apakah kalian pernah 1 hari saja meluangkan waktu untuk bertanya apa yang anak inginkan ?
🌽Orang tua mengharapkan anak berbicara lembut kepada mereka, tapi apakah kalian tidak ingat berapa kali kalian membentak dan berbicara kasar kepada anak-anak kalian ?
Apa yang orang tua harapkan dari anak yang mereka bentuk sendiri dengan pola asuh seperti itu ?
Anak pembangkang, anak pembohong, anak keras kepala, anak emosian itu salah sang anak. Liat di bejo orang tua nya hancur seperti apa, tapi dia tumbuh menjadi anak yang baik, lemah lembut, penurut. Tidak kah kau cari tau siapa dalang di balik sikap baik si bejo. Ada nenek yang mendidiknya dengan pola asuh yang benar.
Itu si bunga ibu nya (....)ayah nya (....) tapi menjadi anak yang soleha, tidakkan kau cari tau dalang di balik itu yang sukses mendidik bunga menjadi anak sholeha. Ada sang paman, yang dengan sabar mengajarkan agama dll kepadanya tanpa pola asuh keras brutal seperti itu.
Tolong jangan banding2kan anak orang lain dengan anak kita, memang rumput tetangga tampak lebih hijau dari rumput sendiri. Tapi tidak kah kau cari tau apa yang tetangga lakukan untuk merawat hingga rumput nya tumbuh elok seperti itu. Itu buah dari kesabaran, keikhlasan.
STOP MENDIDIK ANAKMU DENGAN CARA KASAR...!!!!
Jika emosi mu tidak terkendali, carilah tenaga ahli. Konsultasikan kenapa aku menjadi monster saat menghadapi anak-anak ku. Tapi aku menjadi putri saat di depan teman2 ku.
Cari tau penyebab emosi mu yang tidak terkontrol itu, bisa jadi jiwa mu sakit dan harus di obati.
Karena penyembuhan jiwa yang telah disakiti itu tidak mudah, dan pola asuh seperti itu akan terus berulang-ulang seperti mata rantai yang tak akan pernah putus.
Jiwa yang telah disakiti itu akan menyisakan warisan ghost parenting, yang akan menghantui anak mu dan keturunan-keturunan nya.
Sudahi itu, patahkan mata rantai itu
Mulai lah dari dirimu,,, aku yakin kita pasti bisa mengobati jiwa yang telah tersakiti ini 💪💪💪
#CurhatanUmiQueenbe
#elatiaraputri
#bersambung
#sharebolehcopasjangan
#yangcopasgakbisakentutsebulan
Follow ig @elatiaraputri
Fb Ela Tiara Putri
No comments:
Post a Comment