Sunday, May 27, 2018

:: FORGIVENESS THERAPY !!! ::

by Ela Tiara Putri
Aku kembali terbangun di ruang gelap, tercium aroma wangi sekali. Berada di mana kah aku ini, aku melihat sekeliling.
Lagi-lagi aku menyambangi memori seseorang, terlihat di sana seorang bapak tua. Sepertinya hanya bisa menggerakan kepala, seluruh badan sudah tidak dapat digerak kan lagi.

Pak... mandi ya. Terdengar suara lirih yang semakin lama makin mendekat.
Muncul seorang wanita dengan senyum manis, membawa seember air hangat. Ia akan menyeka sang bapak, ini jadwal bapak untuk bersih-bersih ucap nya.
Sang anak dengan terampil menggosok bagian-bagian tubuh sang bapak, sambil mengajak sang bapak bercanda. Ah... indah sekali kelihatan nya...

Aku senang melihat penggalan memori ini, ada titik air mata di sudut mata ku. Iya aku terharu.

Aku melangkahkan kaki agar segera meninggalkan bagian ini, tapi langkah ku terhenti.

Di sela-sela candaan anak dan bapak ini, aku mendengar kalimat yang menyayat hati 
Si anak berkata "lihat pak, aku yang mengurus bapak, memandikan bapak, menggosok seluruh badan bapak. Bapak ingat tidak dulu aku sering di pukul, dimarah, dicaci, dimaki ? Lihat siapa yang mengurus bapak sekarang, tentunya aku".

Ada luka yang masih ternganga di setiap kata-kata itu,  bapak dengan terbatah meminta maaf kepada sang anak. Dan aku rasa itu akan jadi penyembuhan yang luar biasa.

Apakah anak tidak tulus merawat bapaknya ?. Saya amat yakin ia dengan tulus ikhlas merawat sang bapak, terlihat dari senyumnya saat mengangkat ember berisi air bolak balik berulang kali.

Tapi ada luka psikis yang masih basah, luka yang harus nya dulu bisa sembuh dengan kata maaf. Tapi bapak telat mengucapkan nya, luka yang di bawa sang anak mulai dari kecil hingga dewasa. Luka yang akhirnya diutarakan di sela-sela candaan mereka, candaan ketika waktu sudah tak banyak lagi untuk menyembuhkan luka-luka lain nya.

Di saat kita tua nanti, yang kita harapkan hanya anak yang menyayangi kita tanpa membawa luka-luka itu. Kita hanya ingin kasih sayang tulus dari anak-anak kita, bukan harta tapi cinta.

Jangan sampai kita mengobati luka-luka itu ketika waktu sudah tak lama lagi, ketika kita harus terbaring dan terbatah-batah mengucapkan kata "MAAFIN BAPAK YA/MAAFIN IBU YA KARENA TELAH DENGAN SENGAJA MENOREHKAN LUKA DI JIWA MU"

Sebelum terlambat benahi itu semua, ubah pola parenting mu.

BERHENTI MENDIDIK ANAK DENGAN POLA ASUH KASAR !!!

#CurhatanUmiQueenbe
#elatiaraputri
#bersambung
#sharebolehcopasjangan
#yangcopasgakbisakentutsebulan

Follow ig @elatiaraputri
Fb Ela Tiara Putri

No comments:

Post a Comment