❤ Ada 12 jenis pola asuh yang perlu emak2 ketahui, bisa di baca lengkap disini 👉 https://id.theasianparent.com/berbagai-istilah-pola-asuh-anak-dan-parenting/ dan saya tertarik dengan beberapa jenis pola asuh salah satunya parenting no 13.
👉Parenting Lumba-lumba (Dolphin parenting)
Ciri-cirinya:
➡Orangtua menghindari perencanaan kegiatan yang berlebihan bagi anak-anak mereka, menahan diri untuk tidak terlalu overprotektif, dan memperhitungkan keinginan, cita-cita, dan tujuan anak.
➡Orangtua dapat memperlakukan setiap anaknya secara berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian dari masing-masing anak.
➡Anak-anak mempunyai keterampilan sosial, percaya diri, kreatif, mudah beradaptasi, dan termotivasi untuk mengembangkan dirinya.
❤ Saya memilih untuk menerapkan gaya pola asuk Demokratis, gaya pengasuhan seperti ini menetapkan aturan dan pedoman untuk anak-anak mereka, tapi tidak otoriter. Orang tua jauh lebih terbuka untuk mendengarkan perkataan anak dan memahami kebutuhan mereka. Jika melanggar aturan, anak-anak akan ditegur dengan cara halus dan tidak menggunakan kekerasan.
Meski memantau dan mengawasi perilaku anak-anak, orang tua tidak akan ikut campur dalam kehidupan anak misalnya ketika mencari teman. Orang tua baru akan ambil langkah jika merasa anak dalam keadaan bahaya. Pola ini dianggap sebagai gaya pengasuhan paling ideal dan paling umum dilakukan. Sumber 👉👉 https://www.parentingclub.co.id/smart-stories/jenis-pola-asuh
❤ Menurut pembahasan pada artikel https://id.theasianparent.com/4-cara-mendidik-anak-supaya-mendengar-perintah-anda/ ada 4 cara mendidik anak agar mendengan perintah kita
Berbagai teori cara mendidik anak sudah Anda terapkan, tetapi perintah Anda sering tidak digubris. Anda tidak sendiri.
Problem ini sepertinya menjadi masalah utama orang tua jaman sekarang. Jangan biarkan ini terjadi terus menerus, karena anak akan manja dan merasa semua keinginannya harus dipenuhi. Lalu, harus bagaimana cara mendidik anak agar mereka mau mendengar perintah Anda?
1. Dengarkan Mereka
Meski Anda memberi perintah, bukan berarti Anda tidak mendengar keluhan mereka. Mereka mungkin capek belajar, sedang tidak enak hati dengan suasana sekolah, misalnya, atau masalah apa saja yang mereka alami.
Mau mendengarkan, adalah kunci dari cara mendidik anak yang baik. Jika Anda menunjukkan sikap mau mendengar keluhan mereka, atau menangkap kesan bahwa mereka sedang kesal dengan masalah mereka, maka mereka pun akan mendengar perintah Anda.
2. Panggil Nama Mereka
Teriakan tidak pernah menjadi cara mendidik anak yang disarankan karena hanya akan membangkitkan emosi. Anda pun tidak ingin diteriakin oleh bos hanya karena Anda diminta melakukan hal sepele, kan?
Pastikan Anda memanggil nama mereka, di mana mereka bermain. Saat yang dipanggil menoleh dan memerhatikan Anda, katakan apa yang Anda mau dari mereka.
3.Tatapan Mata
Tatapan mata memiliki kekuatan untuk menunjukkan perasaan. Saat orang tua menatap mata anak, maka anak akan melihat bahwa orang tua mereka memberi perhatian, bukan amarah.
Dengan menatap mata anak, Anda paham apakah mereka benar-benar mendengar atau cuek dengan perintah Anda. Dengan menatap mata anak, Anda menunjukkan bahwa Anda peduli dengan mereka dan mendengar apa yang mereka rasakan.
4. Introspeksi diri
Terkadang orang tua lupa bahwa mereka pun sering ingkar janji. Dari semua teori cara mendidik anak, introspeksi diri sering terabaikan oleh orang tua. Bagaimana mungkin anak akan mendengar perintah orang tua, jika sang orang tua kerap tidak konsisten dengan ucapannya?
Kata-kata kita pun tidak sakti lagi. Kita sering memarahi anak karena melakukan suatu hal yang sebenarnya sering kita lakukan sendiri. Ini yang benar-benar harus diperhatikan orang tua dalam mengaplikasikan ragam teori cara mendidik anak.
❤ Hak anak dalam pendidikan
Berkaitan dengan pendidikan agama, ada beberapa hal yang harus orang tua lakukan antara lain
1. Memberikan nama yang baik.
2. Diakikahkan dan dipotong rambutnya (akan lebih baik dilakukan pada hari ketujuh).
3. Ada hak anak yang tertambat pada ayahnya yaitu mendapat pengajaran budi pekerti yang luhur, menulis, dan latihan fisik yang menyehatkan badannya serta diwarisi harta yang halal.
Yang saya kutip dari 👉👉 https://id.theasianparent.com/pesan-rasullullah-tentang-tata-cara-mendidik-anak/
❤ Menurut 👉👉 http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/mendidik+anak+tanpa+kekerasan
Kita memang manusia biasa yang tidak lepas dari berbagai emosi, stres, dan rasa marah. Tapi, kekerasan, apa pun alasannya, tidak boleh dilakukan terhadap anak. Apa yang sebaiknya kita lakukan agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak?
1. Jadi orang tua profesional.
Kalau menjadikan peran orang tua sebagai profesi, kita memiliki perencanaan, program, peningkatan kualitas, dan peningkatan karier. “Jadi, kita akan melakukannya dengan tanggung jawab dan kesadaran untuk melakukan peningkatan,” kata Seto.
2. Lakukan dialog terus menerus dengan anak.
Ketimbang memaksakan kehendak kita yang bisa berakhir pada tindak kekerasan pada anak, sebaiknya gali potensinya, dengarkan pendapatnya, sehingga ditemukan minat, bakat, dan tipe kecerdasannya. “Catat semua perkembangan anak, lakukan analisis. Semua informasi ini menjadi bahan diskusi keluarga bersama anak. Salah satu hak dasar anak adalah berpartisipasi dan didengar pendapatnya,” kata Seto.
3. Kelola amarah Anda.
Ketika muncul rasa marah, jangan meledakkannya di depan anak. Menjauhlah dari anak, ledakkan di luar dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih berguna, seperti olahraga. Bahkan, menyanyi, mencuci piring, menata lemari buku bisa menyalurkan amarah kita. Anak boleh tahu, kok, orang tuanya sedang marah.
Tapi lebih penting lagi mereka tahu bagaimana mengelola amarah dengan baik dan tidak merusak suasana lewat contoh. Ingat, dengan membentak saja, sel-sel saraf anak sudah banyak mengalami gangguan.
4. Move on!
Kalau kekerasan adalah cara orang tua mendidik Anda, percayalah, itu cara yang tidak boleh Anda terapkan terhadap anak. Kekerasan bukan cara efektif mendidik anak, merusak mental anak, merusak hubungan Anda dengan anak, rentan menjadi kekerasan lebih hebat.
5. Kekerasan adalah masa lalu Anda.
Cari informasi-informasi terkini tentang pendidikan dan pengasuhan anak. “Ini agar Anda tahu ada cara-cara yang lebih baik untuk mendidik anak. Kata Maya Angelou, only when we know better, we do better,” kata Suha.
🔜 masih bersambung yes 😄😄
#elatiaraputri
No comments:
Post a Comment