Sunday, May 27, 2018

:: BUKAN BULLY ::

Mak uin, kamu kalo posting kok membully ibu2 sih mak ?
Jangan ibu2 nya aja dong yang di bully terus, karena ibu2 pasca melahirkan itu butuh dukungan dari orang lain. Terutama suami dan keluarga nya, mak tau gak ibu pasca melahirkan itu rentan kena sindrom baby blues mak.

Mereka juga butuh dukungan suami dan keluarga, kalo mak uin membully mereka terus nanti makin terpuruk psikis nya mak.

Bisa gak sih mak pake kata2 yang lebih halus mak, itu kasar banget loh mak.

Mak uin, kalo mau membully itu jangan ke si ibu mak, hati mereka masih rapuh. Bully juga dong orang2 sekitar nya,

Perlu saya tekankan disini SAYA TIDAK BERNIAT/BERMAKSUD MEMBULLY ya mak emak. Ini tergantung dari sudut mana anda memaknainya.

Mak seorang suami yang sepenuhnya mendukung istri untuk tetap memberi asi, walau bagaimanapun kondisi psikis si istri suami akan selalu menguatkan dan memberi dukungan. Mak, suami yang seperti itu butuh ilmu tentang per-ASI-an mak, setidaknya si bapak perlu tau dulu manfaat ASI bagi bayi. Karena banyak loh bapak2 yang menyerah dan menganjurkan si ibu untuk memberi pengganti asi karena mereka minim ilmu.

Mak keluarga dekat yang sepenuhnya mendukung ibu tetap memberi ASI, walau bagaimanapun kondisi psikis si ibu saat itu keluarga akan selalu menguatkan dan memberi dukungan. Mak, keluarga yang seperti itu butuh ilmu tentang per-ASI-an mak, setidaknya mereka perlu tau dasar2 ilmunya dulu. Karena dengan berbagai mitos yang ada, yang membuat mereka lebih memilih pengalaman2 orang jaman dulu ketimbang memberi dukungan penuh untuk si ibu tetap mengASIhi si bayi.

Suami dan keluarga itu diposisi sebagai pemeran pendukung, dan pemeran utama nya adalah si emak. Di mana emak yang berperan penting atas sukses dan tidak nya sebuah alur cerita, dimana emak dengan berbagai tekanan harus bisa membangun kekuatan agar semua berjalan sesuai skenario nya.

Kekuatan itu akan dibangun dengan ilmu mak, dimana pasca melahirkan emak terkena sindrom babyblues. Sedikit ilmu saja akan menyelamatkan mu mak, nah disini lah bantuan datang dari suami dan keluarga yang membuat kokoh bangunan kekuatan yang qmu bangun mak.

Cerita dari seorang teman, teman yang aku kenal
" Iya mak Queen,baby bluesku itu lebih kepada trauma yang sebelumnya niatku sangat kuat buat asi tapi waktu itu aku belum mengerti *manajemen laktasi*. Ditambah masalah mitos yang masih ada disekitarku, belum masalah2 yang lain. Banyak faktor yang membuatku gagal mengASIhi "

Siapa yang salah, bukan teman saya ini, bukan pula keluarga dan suaminya. Letak kesalahan nya karena minimnya ilmu, yang akhirnya menghancurkan niat kuat nya untuk mengASIhi bayi nya.

Apakah ibu salah ? Apakah suami salah ? Atau keluarga salah ? tidak ada yang salah disini. Aku pun tidak pernah menyalahkan siapapun, aku hanya menyayangkan. Sayang sekali minim nya ilmu membuat seseorang gagal mengASIhi.

Siapa yang berperan memberi tau ilmu2 itu ke suami dan keluarga ? Iya, si calon ibu.

Calon ibu baru harus menyiapkan semua nya dengan sangat matang, terutama ilmu menajemen ASI. Apa yang calon ibu lakukan setelah itu, memberi tau kan dasar2 ilmu itu kepada suami. Jika memungkinkan kepada keluarga dekat juga, jadi suami dan keluarga tidak termakan mitos2 yang ada.

Kenapa harus ibu ? Kenapa bukan suami yang belajar sendiri. Kenapa bukan keluarga dekat yang belajra agar mengerti ? Karena ilmu itu bagi ibu akan menjadi tameng ketika nanti dihujani rentetan peluru mitos, dihujanan peluru panik, ribuan peluru khawatir.

Tameng itu tidak kokoh karena pasca melahirkan si ibu terkena sindrom babyblues. Gak perlu khawatir jika suami dan keluarga ikut sebagai pengkokoh tameng itu, dan itu juga karena ilmu mak. Kalo tanpa ilmu bisa jadi mereka yang jadi penghancur awal tameng itu.

Rasa khawatir dan kepanikan lah yang malah akan memperparah kondisi ibu2 pasca melahirkan, dengan ilmu setidaknya ibu akan tercerahkan.

Ini cerita singkatku dengan makren, seorang ibu yang sukses relaktasi saat usia anak nya 4 bulan. Sebelumnya si bayi kenal dot dan sufor loh, karena makren mengakui minimnya ilmu yang akhirnya memperparah kondisi nya.

[19/2 12:51] Makren: Pas kanza lahir ya eta emaknya bloon lagi ngertinya cuma nyusui,,tp yg masuk putingnya doank😂😂😂,,ya ucal ucul trussss gelagepan si kanza...nangis malem2 ga berhenti2 sampek mukanya merah,,trus gitu sampek subuh,,karna saya kelelahan akhirnya paksu minta sufor ke perawat tp ga di bolehin terus paksu marah2😂😂😂akhirnya paksu di suruh ttd pernyataan,akhirnya di kasih deh itu sufor sama dot
[19/2 12:52] Makren: Trus berlangsung sampai pulang ke rumah😂😂😂
[19/2 12:52] Makren: Sampek rumah masih ga bisa nyusu,,kata ...... susuku ga enak
[19/2 12:52] Makren: Susuku sedikit
[19/2 12:52] Makren: Susuku kempesss
[19/2 12:52] Makren: Trus gara2 ga mau minum jamu jd susunya amis😝😝😝
[19/2 12:52] Makren: Jd nya stressss ya uda kanza tak kasih ke mbahnya
[19/2 12:53] Makren: Aku nangis di pojokan kamar
[19/2 12:53] Makren: Jd otomatis klo kanza di pegang mbahnya ya sufornya di pakek

Tapi dengan kegigihan makren di tambah waktu itu dia masuk grup2 yang pro ASI, makren dapet banyak ilmu masalah ASI dan relaktasi dari sana. Dan lambat laun mulai kokoh lagi tameng nya, sukses mengASIhi si kanza sampe sekarang usia nya 26 bulan. Karena apa makren bisa sukses relaktasi ? Karena ilmu mak, makren bangun kekuatan karena ilmu dan niat untuk mengASIhi si kanza.

Dukungan suami dan keluarga memang sangat penting, tapi yang membangun tameng pelindung ya tetap tidak bisa di alihkan. Calon ibu itu sendiri yang harus membangun tameng untuk melindungi, dan diperkokoh oleh dukungan suami dan keluarga.

Itu lah spesialnya jadi ibu, selalu dituntut untuk berilmu berpengetahuan luas. Karena ibu pemegang peran utama suksesnya sebuah alur cerita 😍😍

Nb : aku mencoba memaknai ini dari sudut pandang ku sendiri, tidak memaksakan orang lain memaknai dari sudut pandang yang sama 🙏🙏

Dan setiap postingan saya menekankan untuk calon2 ibu baru semangat belajar dan mencari ilmu. Bukan membully atau menyalahkan.
Disini kondisi ibu pasca melahirkan beda2 ya mak, tapi setidaknya ilmu yang dimiliki ibu2 baru itu dapat meminimalisir tekanan2 saat dalam kondisi baby blues. Tak lupa pula, pesan saya untuk ajak para suami belajar bersama, agar tameng yang dibangun lebih kokoh 😉😉

#sekalilagisayatidakbermaksudMEMBULLY
#CurhatanUmiQueenbe
#elatiaraputri

Follow ig @elatiaraputri
Fb Ela Tiara Putri

No comments:

Post a Comment